Minggu, 20 Mei 2012

penyakit pleuritis


BAB II
PEMBAHASAN




Ø  DEFINISI
Pleuritis merupakan peradangan dari lapisan sekeliling paru – paru (pleura) disebabkan penumpukan cairan dalam rongga pleura, selain cairan dapat pula terjadi karena penumpukan pus atau darah.pleuritis dapat juga disebut sebagai komplikasi dari efusi pleura atau penyakit pada efusi pleura. Pleurisi terjadi jika suatu penyebab (biasanya virus atau bakteri) mengiritasi pleura, sehingga terjadi peradangan.
Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut efusi pleura tetapi bila tidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleurisi kering.
Setelah terjadi peradangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi perlengketan.
 Pleuritis terbagi atas 2 macam yaitu:
v  Pleuritis kering (frbrosa):
yaitu peradangan pada pleura tanpa atau hanya sedikit  pengeluaran cairan
v   Pleuritis basah(serofibrosa)
yaitu terjadinya penimbuhan cairan di ruang pleura disebut juga dengan pleura efusi cairan yang berisi di pleura dapat berupa exudat dan transudat.
Pleura tersusun dari dua lapisan dari jaringan lapisan yang tipis. Lapisan yang melindungi paru (visceral pleura) dan parietal pleura yang melindungi dinding dalam dari dada dilumasi oleh cairan pleural. Normalya, disana ada kira-kira 10-20 ml cairan yang bening yang bekerja sebagai pelumas antara lapisan-lapisan ini. Cairan ini secara terus menerus diserap dan digantikan, terutama melaui lapisan bagian luar dari pleura. Tekanan didalam pleura adalah negatif (seperti dalam penghisapan) dan menjadi bahkan lebih negatif selama penghisapan (bernapas masuk). Tekanan menjadi kurang negatif selama penghembusan (bernapas keluar). Oleh karenanya, ruang diantara dua lapisan dari pleura selalu mempunyai tekanan negatif. Introduksi dari udara (tekanan positif) kedalam ruang (seperti dari luka pisau) akan berakibat pada mengempisnya paru. Serat – serat nyeri dari paru berlokasi pada pleura.Ketika jaringan ini meradang itu berakibat pada nyeri yang tajam pada dada yang memburuk dengan nafas atau pleurisy.
Ø  ETIOLOGI(PENYEBAB)
Pleurisy dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut :
·         Infeksi-infeksi : bakteri-bakteri (termasuk yang menyebabkan tuberculosis), jamur-jamur, parasit-parasit, atau virus-virus.
·         Kimia-kimia yang terhisap aatu senyawa-senyawa beracun : paparan pada beberapa agen-agenpembersih seperti ammonia.
·         Penyakit-penyakit vaskular kolagen : lupus,rheumatoid arthritis
·         Kanker-kanker : contohnya penyebaran dari kanker paru atau kanker payudara ke pleura.
·         Tumor-tumor dari Pleura : seperti mesothelioma atau sarcoma
·         Kemacetan : gagal jantung
·         Pulmonary embolism : Bekuan darahdi dalam pembuluh-pembuluh darah ke paru-paru.Bekuan-bekuan iniadakalanya dengan parah mengurangi darah dan oksigen ke bagian-bagian dari paru dan dapat berakibat pada kematian pada bagian itu dari jaringan paru (diistilahkan lung infarction). Ini jugs dapat menyebabkan pleurisy.
·         Rintangan dari kanal-kanal limfa : akibat dari tumor-tumor paru yang berlokasi secara centeral.
·         Trauma : Patahan-patahan rusuk atau iritasidari tabung-tabung dada yang digunakan untuk mengalirkan udara udara atau cairan dalam rongga pleural pada dada.
  • Obat-obat tertentu : obat-obat yang dapat menyebabkan sindrom-sindrom seperti lupus contohnya : hydralazine, procan, dan lain-lainnya
  • Proses-proses perut : seperi pankreatitis,sirosis hati.
·         Lung infarction : kematian jaringan paru yang disebabkan oleh kekurangan oksigen dari suplai darah yang memburuk.
PENYEBAB UTAMANYA ADALAH:
Ø  Pneumonia
Ø  Infark paru akibat emboli paru
Ø  Kanker
Ø  Tuberkulosis
Ø  Artritis reumatoid
Ø  Lupus eritematosus sistemik
Ø  Infeksi parasit (misalnya amuba)
Ø  Pankreatitis
Ø  Cedera (misalnya patah tulang iga)
Ø  Bahan/zat iritatif dari saluran pernafasan atau tempat lain (misalnya abses) yang sampai ke pleura
Ø  Reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin, klorpromazin.
Ø  GEJALA (SYNTOM)
  • Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas
  • Sesak Napas
  • Perasaan "ditikam"

                   Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri dada, yang biasanya muncul secara tiba-tiba. nyeri bervariasi, mulai dari rasa tidak enak sampai nyeri yang tajam dan menusuk.
nyeri bisa dirasakan hanya pada saat bernafas dalam atau batuk, atau bisa juga dirasakan terus menerus, tapi bertambah hebat bila bernafas dalam dan batuk. Nyeri merupakan akibat dari peradangan pada lapisan pleura sebelah luar dan biasanya dirasakan di dinding dada tepat di daerah yang mengalami peradangan. Tetapi nyeri juga bisa dirasakan atau hanya timbul di perut atau leher dan bahu sebagai suatu penjalaran nyeri (referred pain).Pernafasan bisa cepat dan dangkal karena menarik nafas dalam menimbulkan nyeri, gerakan otot pada daerah yang terkena akan berkurang bila dibandingkan dengan gerakan otot pada daerah yang sehat.
Jika cairan tertimbun dalam jumlah yang besar, maka akan terjadi pemisahan lapisan pleura sehingga nyerinya hilang. Cairan dalam jumlah yang besar menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam mengembangkan paru-parunya pada saat bernafas sehingga terjadi gawat pernafasan.

Ø  DIAGNOSA PLEURITIS

             Diagnosis seringkali mudah ditegakkan karena nyerinya yang khas.
Pemeriksaan foto dada mungkin tidak akan menunjukkan adanya suatu pleurisi, tetapi bisa menggambarkan adanya patah tulang iga, penyakit paru-paru atau penimbunan sejumlah kecil cairan di rongga pleura.
Nyerinya dapat dikacaukan dengan nyeri dari :
·         Peradangan sekitar jantung (pericarditis)
·         Serangan jantungg (myocardial infarction)
·         Kebocoran udara di dalamdada (pneumothorax)
Untuk membuat diagnosis dari pleurisy, dokter memeriksa dada pada area nyeri dan seringkali dapat mendegar (dengan stethoscope) friksi (gesekan) yang dihasilkan oleh gosokan dari dua lapisan pleura yang meradang dengan setiap pernapasan. Bunyi yang dihasilkan oleh suara ini diistilahkan sebagai “pleural friction rub”. (Berlawanan dengannya, friksi dari gosokan yang terdengar dengan pericarditis adalah serempak dengan denyut jantung dan tidak berubah dengan pernapasan). Dengan jumlah-jumlah yang besar dari akumulasi cairan pleural, disana mungkin ada suara-suara pernapasan yang berkurang (suara-suara pernapasan yang kurang didengar melalui stethoscope) dan dada bunyinya tumpul ketika dokter mengetuk diatasnya (ketumpulan atas ketukan).
X-ray dada pada posisi tegak lurus dan ketika berbaring pada sisi adalah alat yang akurat dalam mendiagnosa jumlah-jumlah yang kecil dari cairan dalam ruang pleural. Adalah mungkin untuk memperkirakan jumlah dari cairan ynag terkumpul dengan penemuan-penemuan pada x-ray. (Adakalaya, sebanyak 4-5 liter cairan dapat berakumulasi didalam ruang pleural).
Ultrasound adalah juga metode yang sensitif untuk mendeteksi kehadiran cairan pleural.
CT scan dapat sangat bermanfaat dalam mendeteksi kantong-kantong yang terjebak dari cairan pleural serta dalam menentukan sifat dari jaringan-jaringan yang mengelilingi area.
Pengangkatan cairan pleural dengan suntikan (penyedotan) adalah penting dalam mendiagnosa penyebab dari pleurisy. Warna, konsistensi, dan kejernihan dari cairan dianalisa dalam laboratorium. Analisa cairan didefinisikan sebagai "exudate" (tinggi dalam protein, rendah dalam gula, tinggi dalam enzim LDH, dan tinggi dalam jumlah sel putih; karakteristik dari proses peradangan) atau "transudate" (mengandung tingkat-tingkat yang normal dari kimia-kimia tubuh ini).
Ø PENGOBATAN

                 Pengobatan pleurisi tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika penyebabnya adalah virus, tidak diperlukan pengobatan. Jika penyebabnya adalah penyakit autoimun, dilakukan pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya.
Apapun penyebab dari pleurisi, biasanya nyeri dada bisa diredakan dengan memberikan obat pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen.
Kodein dan golongan narkotik lainnya merupakan pereda nyeri yang lebih kuat tetapi cenderung bersifat menekan batuk, sehingga bukan merupakan langkah yang baik karena bernafas dalam dan batuk membantu mencegah terjadinya pneumonia. Karena itu jika sudah tidak terlalu nyeri, penderita pleurisi dianjurkan dan didorong untuk bernafas dalam dan batuk. Batuk mungkin tidak terlalu nyeri jika penderita atau penolong menempatkan/memeluk sebuah bantal di daerah yang sakit. Membungkus seluruh dada dengan perban elastis yang tidak lengket, juga bisa membantu meredakan nyeri yang hebat. Tetapi membungkus dada untuk mengurangi pengembangannya, akan meningkatkan resiko terjadinya pneumonia.





















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pleuritis adalah peradangan pada pleura disebabkan penumpukan cairan dalam rongga pleura, selain cairan dapat pula terjadi karena penumpukan pus atau darah.
Gejalanya yang sering terjadi adalah nyeri pada dada yang diperburuk oleh penghisapan (menarik nafas), Sesak nafas,dan perasaan seperti “ditikam”.
Pleuritis dapat banyak disebabkan oleh infeksi-infeksi, kanker-kanker, tumor-tumor dari pleura, trauma, dll.
Pengobatan pleuritis tergantung kepada penyebabnya.Jika penyebabnya dari infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik.Namun jika penyebabnya adalah virus tidak diperlukan pengobatan. Adapun penyebab dari pleuritis biasanya nyeri dada bisa diredakan dengan memberikan obat pereda nyeri seperti asetaminofen dan ibuprofen.












DAFTAR PUSTAKA



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar